Chapter 322 - 322. Troll

Raymond dan Kaliya terus bergerak menuruni tebing curam itu. Sesekali Kaliya terpeleset, tapi ia berhasil menahan diri untuk tidak menjerit. Sejauh ini, keadaan di bawah sana cukup tenang.

Raymond masih tidak dapat melihat apa pun di bawah sana karena tertutupi oleh kabut. Syukurlah, langit masih belum turun hujan.

Semakin lama, langkah Raymond terasa semakin ringan. Ia mulai terbiasa menuruni tebing ini. Mereka harus bersiap-siap untuk menanjak di seberang sana.

"Harus berapa lama lagi kita harus turun?" tanya Kaliya.

"Aku tidak tahu. Aku pikir, seharusnya kamu yang bisa menilainya. Kamu kan orang Saykame Land."

"Tetap saja. Aku kan tidak pernah datang ke tempat ini. Kamu itu menyebalkan sekali," keluh Kaliya.

Raymond menggelengkan kepalanya. Justru sikap Kaliya yang menyebalkan. Wanita itu mengeluh terus menerus dan bertanya hal-hal yang tidak ia ketahui jawabannya.

Namun, Raymond harus tetap bertahan dengan Kaliya karena ia satu-satunya yang bisa membaca peta keramat ini.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS