"Di mana aku?" tanya Kaliya dengan suara serak.
"Kita berada di daratan," kata Raymond.
Kaliya menoleh ke sekelilingnya. "Oh tidak. Di mana rakit kita?"
"Sudah hancur," jawab Raymond menunjuk ke arah sungai.
Kaliya tampak kesal sekali. "Kita telah salah jalan! Kamu tidak mendengarkanku dan terus saja mendorong rakitnya, jadi kita terjatuh ke air terjun dan rakit kita hancur!"
"Mendengar apa? Aku sedang berada di dalam air! Bagaimana aku bisa mendengar suaramu?!" seru Raymond kesal.
"Pokoknya kita telah salah jalan! Kita harus … kita harus memutar … Oh tidak, aku tidak tahu tempat ini." Kaliya memegang kepalanya dengan kedua tangannya.
"Saat monster dugong itu menyundul rakit kita, aku tenggelam cukup dalam," kata Raymond menjelaskan. "Kalau aku tidak berubah menjadi ikan, aku bisa mati kehabisan napas. Untung saja kita bisa kabur dari monster dugong itu."
"Apa itu monster dugong?" tanya Kaliya bingung.
"Monster berwarna merah yang menyerang kita tadi."