Raymond hendak tidur lagi, tapi kemudian ia menyadari kantung ajaib tidak ada di saku celananya. Ia pun langsung terjaga dan mencari-cari kantung ajaibnya di sebelahnya.
Ternyata kantung itu berada satu meter di sebelahnya. Raymond segera mengambil kantung itu dan memasukkannya ke dalam saku celananya.
Segera saja, nomor satu yang ada di pikirannya adalah Kaliya. Wanita itu yang telah berusaha mencuri kantung ajaibnya untuk mengambil peta Inamba Land.
Namun, saat Raymond melihat Kaliya, ia sedang terlelap di kasur lipat di sebelahnya dengan mulut terbuka. Terdengar suara dengkuran pelan dari mulutnya.
Sepertinya itu bukan Kaliya. Namun, tetap saja. Raymond tidak bisa mempercayai Kaliya begitu saja. Bagaimana jika wanita itu berusaha mencuri peta itu untuk dirinya sendiri?
Mempercayai seorang mantan pengkhianat untuk menjadi rekan petualangannya sepertinya terasa begitu menantang dan beresiko. Sayangnya, Raymond tidak bisa membaca peta itu.