Hujan masih terus mengguyur tanah dengan derasnya. Untuk sementara waktu mereka aman berada di dalam gua ini.
"Ray, apa rencanamu selanjutnya? Apa kamu akan tetap pergi ke Inamba Land?" tanya Kaliya.
"Ya, sepertinya aku akan pergi ke sana," jawab Raymond sambil menghangatkan tangannya di depan api unggun.
"Apa aku boleh ikut denganmu?" tanya Kaliya sambil menyeringai malu-malu. "Aku telah bersalah padamu. Sepertinya kamu membenciku dan tidak akan mengajakku ke Inamba Land."
Kaliya membuang wajahnya dengan ekspresi sedih. Padahal Raymond sudah tidak mempermasalahan tentang kesalahan Kaliya lagi.
"Kaliya, aku mengerti kamu bersikap begitu karena kamu ingin membela dirimu. Kalau kita berdua sama-sama dipenjara, maka kita tidak akan bisa keluar dari tempat itu."
"Tapi kan aku tidak berhasil menolongmu. Kita tetap saja diikat dan dibakar hidup-hidup."
