Victoria berjongkok sambil mengusap kayu bertuliskan nama Baron tersebut. Ia memandangnya sambil mengenang segala yang pernah terjadi di antara mereka selama ini.
Waktu itu Baron pernah berjanji untuk tinggal bersama dengannya di rumah Baron yang berada di hutan Emporion Land. Tempat itu sangat indah meski ada ada banyak hal yang harus ia benahi.
Victoria menarik napas dan kemudian menghembuskannya perlahan. Semua cita-cita itu tidak akan pernah terwujud. Rumah itu mungkin akan kosong selamanya, sama seperti hati Victoria yang kini terasa hampa setelah kematian Baron.
Sebuah tangan menyentuh pundak Victoria, membuatnya menoleh sambil mendongak.
"Papa."
"Vicky, apa kamu baik-baik saja?" tanya ayahnya yang ikut berjongkok di sebelahnya.
"Tidak, Pa." Victoria menggelengkan kepalanya. Setetes air mata kembali meluncur di pipinya. "Baron telah meninggalkanku untuk selamanya."
