"Ayah! Aku mohon, tidak ada pria lain di dunia ini yang dapat mengerti aku dan mencintaiku selain Jakris. Aku rela mati daripada aku harus menikah dengan pria lain. Jakris adalah cintaku selama-lamanya," ucap Putri Raen.
"Berhenti berkata seperti itu!" bentak Master Ferlat sambil menggebrak meja dengan keras.
Victoria tersentak kaget. Ia tidak menyangka jika Master Ferlat bisa marah seperti itu. Beruntung, meja itu kosong. Jika sampai ada benda di meja itu, sudah pasti akan dilempar ke wajah Jakris.
Victoria justru berharap jika Jakris mendapat sedikit perlawanan. Dengan bodohnya, ia malah membela cinta Jakris dan Putri Raen. Victoria menggelengkan kepalanya. Ia pasti sudah gila.
Tak ada orang yang mendukung cinta Jakris dan Raen selain Victoria dan Baron, tentu saja.
"Jakris adalah anak buahku!" seru Master Ferlat. "Untuk apa kamu menikah dengan seorang budak?"
"Ayah, aku mohon …." Putri Raen menitikkan air mata di pipinya.
