Baron tertawa pelan. "Kamu tidak percaya diri pada dirimu sendiri."
"Aku tidak tahu." Raymond mengedikkan bahunya sambil menyodok-nyodok api unggun itu dengan ranting. "Aku merasa kalau selama ini aku seperti yang hidup di dalam cangkang. Aku tidak tahu jika ternyata dunia bisa seluas ini. Aku pikir aku sudah gila karena berpetualang bersama kalian."
"Tenang saja. Kamu akan baik-baik saja karena aku akan melindungimu juga. Ingat, kamu adalah kompasku," kata Baron sambil menunjuknya.
"Baiklah kalau begitu." Raymond mendesah sambil menatap ke arah api unggun yang apinya hampir padam. "Kamu tahu sesuatu, aku sebenarnya sangat berterima kasih padamu, Baron.
"Terima kasih banyak karena kamu sudah menyelamatkan nyawaku. Kamu menyelamatkanku dari monster celeng, monster batu, dan pasir hisap itu. Mereka semua sangatlah luar biasa. Aku bisa gila jika aku diam di sini lebih lama lagi."
Baron tersenyum sambil menepuk bahu Raymond. "Terima kasih kembali, Ray."