Sagoti, Doru, Loma, dan Pleka sedang memberi mantra pada monster ular itu agar berubah menjadi kecil. Raymond dan Victoria memperhatikan saat monster itu menciut menjadi seukuran tikus.
Sagoti mengambilnya dengan daun-daunan kering dan memasukkannya ke dalam sebuah toples. Ia juga melakukan hal yang sama pada monster ular yang satu lagi.
Setelah itu, Sagoti pun memasukkan toples-toples berisi ular itu ke dalam kantung ajaibnya.
"Untuk apa kamu mengantunginya?" tanya Pleka.
"Aku akan menggunakan racunnya sebagai senjata rahasiaku," kata Sagoti sambil nyengir lebar.
"Ah, ide yang bagus." Pleka mengangguk perlahan.
Mereka tidak dapat memperbaiki tanah yang retak dan berlubang, serta bangunan villa yang rusak. Baron tidak dapat membayangkan apa yang akan para manusia pikirkan saat melihat kerusakan di tempat ini.
Kini, villa itu menjadi tampak suram dan mengerikan. Setengah bagian bangunan itu hancur, dan tidak ada lampu yang menyala. Rumah itu bagaikan villa kematian.
