Di dalam kapal setelah pergantian shift, Bram memikirkan Maya yang ada di Indonesia. Pikirannya tidak tentu karena rindu yang begitu membara. Memang tidak ada yang bisa dijadikan sebuah alasan untuk menahan rindu. Dia sebenernya juga berniat untuk menikahi Maya. Hanya saja terkendala oleh pdkt yang kurang lama. sehingga memang semuanya membutuhkan proses yang teramat panjang.
Tidak ada yang bisa dijadikan sebuah alasan kenapa semua ini harus dilakukan. Bukan semata-mata karena iman yang tidak menentu di kapal. Karena Bram juga mengalami godaan yang begitu kuat mengingat keadaan menjadi tidak menentu karena semua ini. Apalagi, keadaan yang sedemikian mendesak dan tidak bisa dianggap lebih baik dari segala apa yang terjadi sekarang. Bukan karena kita telah melakukan hal yang maksimal tetapi godaan itu akan tetap terus ada.