"ah pak fer....", desisku hanya bisa pasrah dengan tubuhku yang kini terpampang telanjang.
"sis... cantik banget....", bisik lelaki itu di sampingku sambil mengelus kepalaku yang terbungkus kerudung, wajahnya mendekat dan mencium pipiku dengan lembut. aku memandangnya dengan wajah sayupku yang terus dienjot pak fer dan aku hanya kembali pasrah saat lelaki itu mencium bibirku dan aku hanya membiarkannya saja saat ia melumat bibirku. kurasakan tangannya meraih buah dadaku yang menggantung, membelai dan meremas dengan lembut sambil terus meumat bibirku. aku hanya terpejam sambil kurasakan sesuatu yang menyelinap di hatiku, entah apa yang kurasakan dengan rasa kenikmatan yang belum pernah kurasakan seperti ini. rasa atau sensasi atau apalah aku tak tau. begitu terasa beda, lebih nikmat kurasakan dengan kehadiran orang ini disaat aku sedang disetubuhi pak fer.
"masih mulus banget fer...", ujar lelaki itu dengan tangan merayapi punggungku kepada pak fer yang terus saja mengayunkan pinggangnya dengan kontolnya menghujam keluar masuk vaginaku.
"oooohhh....", lenguhku dan aku kembali pasrah saat lelaki itu membuka celananya dan kontolnya yang besar panjang menyembul keluar tepat di depan wajahku.
"ah gede banget...", bisik hatiku, kepala kontol lelaki ini memang tak sebesar kepala kontol pak fer namun memiliki batang yang gemuk hingga pangkalnya. aku membuka mulutku saat lelaki itu mendekatkan di wajahku, kubiarkan ia menjejalkan dimulutku bersamaan dengan hentakan pinggul pak fer hingga mendorong tubuhku kedepan membuat kontol lelaki itu terbenam di mulutku.
"eempfffhhhh...", lenguhku. dua kontol terbenam di 2 mulutku bersamaan dan entah mengapa aku menikmatinya.kurasakan sensasi yang belum pernah kurasakan dalam hatiku dengan 2 lelaki secara bersamaan menyetubuhi 2 lubang mulut ditubuhku. sungguh sensasi yang luar biasa yang baru kurasakan ini. dan entah mengapa tubuhku tak lagi dapat ku kendalikan, seluruh tubuhku bergetar dan sesaat kemudian mengejang nikmat seakan melayang jauh tinggi ke awan. ya aku mengalami orgasme lagi, orgasme yang dahsyat dari sebelumnya.
tubuhku terkulai dan kuasakan kontol pak fer menjulur keluar. menarik tubuhku ke tengah ranjang dan aku terkulai lemah, terbaring dengan kepalaku di pangkuan paha pak fer yang membelai sambil membenahi kerudungku. kontolnya yang masih tegak berdiri, berlumuran lendir vaginaku tepat berada di samping wajahku. tangan pak fer meraih kedua kakiku hingga mengangkang lebar tepat di hadapan temannya yang sudah membimging kontolnya ke vaginaku.
"oohh...", kontol besar itu dijejalkan di mulut vaginaku
"oooaaaaaaaaaaaaahhh...", lenguhku dengan tubuhku yang melengkung menahan rasa linu, geli, nikmat membaur menjadi satu menusuk seluruh sendi tubuhku.
"oohh... masih sempit banget...", ucap lelaki itu kepada pak fer yang memangku kepalaku dan saat lelaki itu mendaratkan tubuh kekarnya di atas tubuhku pak fer beringsut mundur seakan memberi kesempatan kepada temannya untuk menikmatiku sendirian.
"uh sis...", bisik lelaki itu dan melumat bibirku dengan lembur namun pinggulnya mengayun dengan mantapnya sehingga kontol berbatang gemuknya mengocok keluar masuk dengan nikmatnya di lubang vaginaku, membuatku semakin mendesah dan melenguh sejadi-jadinya, tubuhku menggeliat seakan menggelepar, buah dadaku diremas-remas oleh tangannya, rasa nikmat membumbungkan hasratku semakin tinggi keatas.
pak fer hanya menyaksikanku dari dekat sambil mengelus kontolnya yang masih tegak berdiri. menyaksikan tubuhku yang terbenam dibawah pelukan temannya.
"pegangan sis....", bisik lelaki itu sambil memeluk tubuhku, dan memintaku agar kedua tanganku berpegangan melingkar di lehernya sementara tubuhku direngkuhnya hingga terangkat dari kasur dengan posisi tubuhku digendongnya.
"pak ren....", lenguhku, belum pernah terjadi aku disetubuhi dengan posisi seperti ini, dimana aku digendongnya dengan kontol masih tertancap di vaginaku dengan kedua kakiku yang dipegangnya, berdiri sambil menggungcangkan tubuhku naik turun sehingga kontolnya menghujam-hujam dengan derasnya, membuatku merintih, melenguh nikmat sekali.
"paak. renoooo... aaaahh...", lenguhku sejadi-jadinya tak dapat kutahan kontolnya dengan deras menghujam-hujam di lubang vaginaku dengan tubuhku yang naik turun digendongnya. kepalaku menggelepar dengan kerudungku yang terkibas-kibas kian kemari dengan liarnya menahan rasa yang
[09.30, 31/8/2022] Bang Bang: vaginaku sudah ingin dijejal kontolnya namun tak kunjung dimasukannya.
"pak fer...eeeehhh...", lenguh ku lagi, ku raih batang kontolnya ku coba untuk menarik dan memasukannya ke vaginaku namun pak fer menahannya.
"pak fer... masukin....", pintaku memandangnya yang tersenyum kepadaku.
"udah beapa hari suami mu keluar kota tri...?", tanyanya sambil terus menggesekkan kepala kontolnya di itilku.
"eeehh... paak ferrr... eemmhhh... udah hampir seminggu...eeeemhhh... masukin pak fer....", pintaku lagi.
"wah pantes kamu udah pengen banget ya tri...", ujarnya dan aku hanya menggeliat saat kepala kontolnya tepat di mulut lubang vaginaku.
"pak fer.... masukin....", pintaku lagi. sambil tersenyum, perlahan kepala kontolnya mulai menyeruak mulut vaginaku.
"pak feeer... masukin semua....", pintaku lagi dan ku peluk tubuh kekarnya yang mendarat diatas tubuhku. dan tubuhku melengkung nikmat saat batang kontol ber kepala jamurnya menyeruak perlahan terbenam menjejal di lubang vaginaku. dan aku mulai mereguk kenikmatan ini saat pinggulnya mulai menggoyangku.
"oooooosssshhhhhh.... aaaaahhh.... terus pak feer....", pintaku dan kusambut bibirnya yang memagut mencium dan melumat dengan penuh napsu. sudah hampir seminggu suamiku ke luar kota yang berarti aku hanya tidur sendiri kesepian setiap malam.
"ooaaaahhh...", lenguhku, pinggul pak fer yang mengayun dengan penuh napsu membuatku semakin terengah-engah nikmat.
"terusss.. pak feeer.... aaaaaahhh....", erangku dengan kenikmatan yang semakin memuncak di ubuhn-ubunku, aku mendesah dan menggeliat sejadi-jadinya tak ingin aku menahan puncak dari kenikmatan ini meledak dalam diriku,
"aaaaaaaahhhhhhh.....", pekikku tiba-tiba dengan bersamaan pandanganku dan pak fer yang tertuju pada pintu yang tiba-tiba terbuka dan dengan cepat seseorang masuk dan kembali menutup pintu dan menghampiri.
"ah reno... bikin kaget aja kau....!!!", ujar pak fer kepada orang itu. sementara aku tak tau harus berbuat apa sementara rasa puncak kenikmatan yang hendak ku reguk seakan tertunda.
"pak fer....?!", ujarku kepada pak fer yang kembali mengayunkan pinggangnya menggenjotku dan orang itu duduk di ranjang dekatku menyaksikan semua ini. aku hanya mampu menutup dadaku namun kedua kakiku yang masih mengangkang tak dapat ku tutupi karena pak fer terus saja menggenjotku.
"kamu mau udahan tri...", tanya pak fer kepadaku yang hanya bingung sambil menoleh ke orang itu.
"dia reno, temenku yang punya kamar apartment ini tri....", jelas pak fer kepadaku sambil kembali mendaratkan merengkuh diatas tubuhku dan dengan pinggulnya yang terus mengayun membuatku kembali melenguh perlahan dengan rasa malu melakukan ini di hadapan orang asing yang menyaksikan semua ini.
"gak usah malu sis... he he he...sudah sama-sama dewasa....". ujar lelaki itu dan tangannya yang nakal mengelus pahaku. aku tak tau harus berbuat apa, menyudahi namun aku menginginkannya, atau meneruskannya disaksikan oleh teman pak fer ini,
"pak fer...", bisikku saat tangan lelaki itu menjamah dadaku.
"gak apa-apakan tri... nikmatin aja....", ujar pak fer yang kemudian melumat bibirku dan aku merasakan tubuhku yang dijamah, diusap tanpa aku dapat menolaknya hingga gaun gamisku kembali tersibak ke leherku memperlihatkan kedua buah dadaku dan aku hanya pasrah sambil terus melenguh nikmat saat tangan lelaki itu menjamah dan meremas-remas dengan sesuka hatinya, dan tanpa dapat aku mengendalikan tubuhku lagi,
"ooooohhhhhh.... ", aku melenguh dan menggeliat hingga sesaat kemudian aku mencapai orgasmeku yang begitu dahsyat kurasakan karena sudah hampir satu minggu aku tak tersentuh oleh batang kontol.
nafasku masih terengah saat pak fer menarik tubuhku dan membimbingku untuk membalikan tubuhku dengan kedua lututku berada di lantai sementara bagian tubuh atasku terkulai di atas kasur dengan posisi menungging. sambil meremas-remas bokongku, pak fer kembali menjejalkan kontolnya dari belahan bokongku yang ditampar-tampar kecil dengan gemas.
"oooaaahh...", kontolnya menyeruak amblas terbenam dan dengan kedua tangannya memegang pinggulku, dan mulai ia mengayunkan pinggannya dengan kontol kembali menyodok-nyodok lubang vaginaku.
"oooaaaahhh....", lenguhku dengan tubuh menghentak-hentak. tiba-tiba lelaki itu meraih gaun gamisku, dan aku hanya pasrah saat ia menariknya keatas hingga terlepas dari tubuku yang kini telanjang hanya menyisakan
[09.30, 31/8/2022] Bang Bang: kerudung yang masih membungkus di kepalaku.
"ah pak fer....", desisku hanya bisa pasrah dengan tubuhku yang kini terpampang telanjang.
"sis... cantik banget....", bisik lelaki itu di sampingku sambil mengelus kepalaku yang terbungkus kerudung, wajahnya mendekat dan mencium pipiku dengan lembut. aku memandangnya dengan wajah sayupku yang terus dienjot pak fer dan aku hanya kembali pasrah saat lelaki itu mencium bibirku dan aku hanya membiarkannya saja saat ia melumat bibirku. kurasakan tangannya meraih buah dadaku yang menggantung, membelai dan meremas dengan lembut sambil terus meumat bibirku. aku hanya terpejam sambil kurasakan sesuatu yang menyelinap di hatiku, entah apa yang kurasakan dengan rasa kenikmatan yang belum pernah kurasakan seperti ini. rasa atau sensasi atau apalah aku tak tau. begitu terasa beda, lebih nikmat kurasakan dengan kehadiran orang ini disaat aku sedang disetubuhi pak fer.
"masih mulus banget fer...", ujar lelaki itu dengan tangan merayapi punggungku kepada pak fer yang terus saja mengayunkan pinggangnya dengan kontolnya menghujam keluar masuk vaginaku.
"oooohhh....", lenguhku dan aku kembali pasrah saat lelaki itu membuka celananya dan kontolnya yang besar panjang menyembul keluar tepat di depan wajahku.
"ah gede banget...", bisik hatiku, kepala kontol lelaki ini memang tak sebesar kepala kontol pak fer namun memiliki batang yang gemuk hingga pangkalnya. aku membuka mulutku saat lelaki itu mendekatkan di wajahku, kubiarkan ia menjejalkan dimulutku bersamaan dengan hentakan pinggul pak fer hingga mendorong tubuhku kedepan membuat kontol lelaki itu terbenam di mulutku.
"eempfffhhhh...", lenguhku. dua kontol terbenam di 2 mulutku bersamaan dan entah mengapa aku menikmatinya.kurasakan sensasi yang belum pernah kurasakan dalam hatiku dengan 2 lelaki secara bersamaan menyetubuhi 2 lubang mulut ditubuhku. sungguh sensasi yang luar biasa yang baru kurasakan ini. dan entah mengapa tubuhku tak lagi dapat ku kendalikan, seluruh tubuhku bergetar dan sesaat kemudian mengejang nikmat seakan melayang jauh tinggi ke awan. ya aku mengalami orgasme lagi, orgasme yang dahsyat dari sebelumnya.
tubuhku terkulai dan kuasakan kontol pak fer menjulur keluar. menarik tubuhku ke tengah ranjang dan aku terkulai lemah, terbaring dengan kepalaku di pangkuan paha pak fer yang membelai sambil membenahi kerudungku. kontolnya yang masih tegak berdiri, berlumuran lendir vaginaku tepat berada di samping wajahku. tangan pak fer meraih kedua kakiku hingga mengangkang lebar tepat di hadapan temannya yang sudah membimging kontolnya ke vaginaku.
"oohh...", kontol besar itu dijejalkan di mulut vaginaku
"oooaaaaaaaaaaaaahhh...", lenguhku dengan tubuhku yang melengkung menahan rasa linu, geli, nikmat membaur menjadi satu menusuk seluruh sendi tubuhku.
"oohh... masih sempit banget...", ucap lelaki itu kepada pak fer yang memangku kepalaku dan saat lelaki itu mendaratkan tubuh kekarnya di atas tubuhku pak fer beringsut mundur seakan memberi kesempatan kepada temannya untuk menikmatiku sendirian.
"uh sis...", bisik lelaki itu dan melumat bibirku dengan lembur namun pinggulnya mengayun dengan mantapnya sehingga kontol berbatang gemuknya mengocok keluar masuk dengan nikmatnya di lubang vaginaku, membuatku semakin mendesah dan melenguh sejadi-jadinya, tubuhku menggeliat seakan menggelepar, buah dadaku diremas-remas oleh tangannya, rasa nikmat membumbungkan hasratku semakin tinggi keatas.
pak fer hanya menyaksikanku dari dekat sambil mengelus kontolnya yang masih tegak berdiri. menyaksikan tubuhku yang terbenam dibawah pelukan temannya.
"pegangan sis....", bisik lelaki itu sambil memeluk tubuhku, dan memintaku agar kedua tanganku berpegangan melingkar di lehernya sementara tubuhku direngkuhnya hingga terangkat dari kasur dengan posisi tubuhku digendongnya.
"pak ren....", lenguhku, belum pernah terjadi aku disetubuhi dengan posisi seperti ini, dimana aku digendongnya dengan kontol masih tertancap di vaginaku dengan kedua kakiku yang dipegangnya, berdiri sambil menggungcangkan tubuhku naik turun sehingga kontolnya menghujam-hujam dengan derasnya, membuatku merintih, melenguh nikmat sekali.
"paak. renoooo... aaaahh...", lenguhku sejadi-jadinya tak dapat kutahan kontolnya dengan deras menghujam-hujam di lubang vaginaku dengan tubuhku yang naik turun digendongnya. kepalaku menggelepar dengan kerudungku yang terkibas-kibas kian kemari dengan liarnya menahan rasa yang
[09.31, 31/8/2022] Bang Bang: merejang seluruh sendi tubuhku.
"aaaahh....", lenguhku lega saat pak reno tak lagi mengguncangkan tubuhku. perlahan ia duduk di kasur dengan kontolnya tak mau dilepaskan dari vaginaku. dan ia berbaring sehingga aku terduduk diatas pangkuannya. perlahan aku menggoyang pinggulku dan kurasakan kenikmatan kembali mengalir di seluruh aliran darah ditubuhku. kontol gemuk ini mengaduk-aduk lubang vaginaku dengan nikmatnya. kedua buah dadaku tak disia-siakan kedua tangannya yang meremas-remas dengan gemas. pak fer pun tak tinggal diam sambil berdiri mendekatiku dengan kontolnya yang di sodorkan ke hadapan wajahku dan menjejalkannya ke mulutku. lagi-lagi dua mulutku dijejal 2 kontol bersamaan. kedua tangan pak fer memegang kepalaku yang terbungkus kerudungku sambil menyodokan kontolnya keluar masuk di mulutku.
"eeemmffhhhhh....", lenguhku dengan pinggulku yang bergerak liar dan tak lagi dapat ku tahan orgasmeku. aku memekik, tubuhku bergetar nikmat sekali dengan liang vaginaku yang mengenpot kontol gemuk ini terasa nikmat sekali. dan aku meregang kenikmatan orgasme kesekianku diatas pangkuan pak reno hingga aku terkulai dengan nafas terengah.
aku terlentang pasrah saat pak fer mengambil alih tubuhku. kontol kepala jamurnya dijejalkan di vaginaku dan kembali merengkuh melandaikan tubuhnya diatas tubuh telanjangku.
"paaak feeeer....", rintihku dengan rasa linu dan ngilu di seluruh tubuh karena baru saja aku mengalami orgasme namun tak diindahkannya yang terus menggenjotku.
"enak tri...?!!", geram pak fer dengan pinggul mangayun dengan begitu cepatnya, kontolnya keluar masuk dengan dahsyatnya membuatku memekik, menjerit sejadi-jadinya hingga pak fer menggeram sambil menghentakan pinggulnya, menancapkan kontolnya dalam-dalam di dalam vaginaku. kurasakan semburan spermanya hangatnya memenuhi liang vaginaku. kedua kakiku lemas mengangkang lebar saat pak fer mencabut kontolnya namun disusul pak reno yang mengambil alih di depan selangkanganku, menjejalkan kontol gemuk nya dan bleesssshhh... kembali tertanam dalam-dalam membuatku kembali menggelinjang.
"aaaaaahhh.... aaaaahhh....", rintihku lagi, memekik dan menjerit sejadi-jadinya dengan ayunan lelaki ini mengayun dengan penuh napsu. dan sesaat kemudian menghentak hebat dengan kontol dihujamkan dalam-dalam dan menyemburkan sperma hangatnya di dalam vaginaku juga. 2 kontol sudah membajiri lubang vaginaku dengan spermanya.
"masih sempit banget sis... ", ujar pak reno kepadaku yang masih tergeletak tak berdaya dengan sperma mereka yang kubiarkan meleleh dari lubang vaginaku.
"baru setahun merid ren...", sahut pak fer kepada temannya itu.
"wah mamah muda... pantes masih peret banget... ", ujarnya sambil membelai pangkal pahaku dan membelai bulu kemaluanku.
"masih mulus mekinya... ", ujarnya lagi menyibak bibir vaginaku.
"belum, lagi rajin bikin anak....", sahut pak fer.
"maaf ya sis kalo gak berkenan... dari awal saya tadi curiga, pak fer minjem kamar dan liat sis disini...", jelas pak reno mendekati wajahku dan mengecup pipiku. aku hanya
terdiam entah aku harus bagaimana, menerima perlakuan ini atau harus marah, tapi yang pasti aku menikmatinya. belum pernah aku merasakan kepuasan seperti ini dengan sensasi yang baru kurasakan ini.
"gue banget fer... terus terang gue emang terobsesi banget bisa ngerasain ukhti kayak sis tri gini....", ujar pak reno kepada pak fer yang membanggakanku, membanggakan kecantikanku, kemulusan tubuhku ditambah aku yang memang setiap harinya berkerudung.
"emhh...", gumamku menghela nafas dengan tubuh telanjangku yang basah dibawah siraman air dari shower, tubuhku yang dulu hanya dijamah suamiku, kini sudah 2 lelaki yang menjamah dan menikmatinya. maaf suamiku, aku bukan istri setia, bisikku dalam hati namun aku tak merasa menyesal bahkan....
"emmhh....", aku menghela nafasku lagi,
"aku menikmatinya...", bisik hatiku, ya aku menikmatinya, jujur aku menikmati saat pak fer dan reno, temannya menyetubuhiku dan membuatku mereguk kenikmatan yang selama ini jarang atau bahkan tidak dapat kurasakan saat dengan suamiku.
"emh.. aku bukan wanita baik-baik lagi....", bisik hatiku sambil tanganku meraba veginaku sendiri, sudah 2 kemaluan laki-laki merasakan lubang vaginaku ini yang seharusnya aku menjaganya hanya untuk suamiku saja.
"tapi aku menikmatinya....", bisik hatiku lagi. aku menikmatinya saat kontol pak fer mengaduk-aduk vaginaku, menikmatinya saat kontol pak reno menghujam-hujam di dalam vaginaku.
"eeessshhh....", lenguhku seraya 2 jari sudah mencolok lubang vaginaku yang licin berlendir, itilku sudah mengeras, bayangan kenikmatan dari 2 laki-laki yang memberiku kenikmatan tadi sore membangkitkan birahiku. terbayang kegagahan kontol pak fer dan pak reno di dalam benakku.
"aaaah.... pengen kooontolll....", bisikku dengan pinggul menggeliat nikmat hingga akhirnya aku tak dapat membendung orgasmeku sendiri, aku mengejang nikmat