Hari itu Tama sudah bersiap - siap untuk pergi ke Alam baka. Semua pelayannya memberi hormat untuk terakhir kalinya. Mereka terlihat sedih karena harus berpisah dengan bos yang sudah mereka layani secara turun temurun. Kini Tama telah menyerahkan Villa Putri kepada pemerintah untuk dikelola sebagai tempat pariwisata sejarah dimana villa itu dulunya adalah Puri tempat tinggal seorang putri raja.
Tama sudah pergi menuju alam baka. Ia tidak terbang atau pun berlari dengan kencang seperti saat ia menjalani hukuman sebagai Malaikat Maut. Tama hanya berjalan santai menuju sebuah hutan dan mengikuti cahaya yang seolah menuntunnya ke alam baka. Kini tiba lah Tama di depan pintu gerbang alam baka. Sungguh dia tidak membayangkan jika suatu hari dia akan datang sendiri sebagai arwah, dan di depan pintu sudah ada Malaikat Maut yang terdahulu yang kini sedang menyambutnya.
"Akhirnya ada juga hari dimana aku akan membawa mu ke alam baka", ucap Malaikat Maut terdahulu.