Keesokkan harinya... Apartement Jasmine.
TING TONG!
Bel pintu berbunyi.
"Biar Mera yang buka, Kak," kata Ameera sambil berlari kecil ke arah pintu
"Pagi, Nona Ameera."
"Kak Jasmineee!!!" seru Ameera saat membukankan pintu.
Apartemen mewah yang dihuni oleh Jasmine dan keluarganya menjadi gempar dengan suara keras Ameera. Jasmine yang baru saja mencomot roti panggang langsung reflek menoleh, sedangkan Rosie menghentikan kegiatannya menuang susu.
"Silahkan masuk!" Ameera mengenali Kesya, ia menyuruh sekretaris calon iparnya itu melangkahkan kaki ke dalam. Ameera berlari kecil ke belakang Jasmine. Agak ngeri dengan para pengawal yang berjaga di depan pintu masuk apartemen mereka.
"Selamat pagi, Nona Jasmine." Sapa Kesya ramah. Jasmine mengangguk dengan gerakkan patah-patah.
Tiga orang wanita anggun dan cantik berdiri tegap di depan Jasmine. Mata bulat Jasmine tak berkedip. Pemandangan yang tidak biasa dipagi hari ini membuat Jasmine harus kesusahan menelan sarapannya. Ameera dan Rosie juga ikut heran, pagi-pagi benar, Kesya —sekretaris Leonardo— sudah bertandang ke apartemen mereka dengan sekompi pasukan ini.
"Ini Nyonya Laras. Beliau adalah penanggung jawab untuk urusan pelajaran tata krama dan gestur tubuh." Kesya memperkenalakan wanita pertama yang mendampinginya.
"Senang menangenal Anda, Nona Jasmine."
"Ha—hai," gagap Jasmine masih tak berkedip.
Rambut Laras tergelung rapi dengan hiasan rambut bentuk burung merpati. Wajahnya tirus dan dagunya lebih lancip dari kebanyakan manusia normal. Sepintas wanita ini mirip ibu tiri yang kejam di film Snow White, yang bisa berubah menjadi nenek sihir pembawa apel beracun. Wanita itu berusia bersekitar antara empat puluh sampai lima puluh tahunan.
"Yang kedua adalah Nyonya Oh Yoo Ram. Ahli perawatan tubuh dan kecantikan dari Korea. Ia membuka klinik kecantikan di negara ini karena suaminya orang Indonesia. Beliau yang akan mengurus dan merawat tubuh Anda sebelum dan sesudah pernikahan, Nona." Kesya memperkenalkan wanita ke dua.
"Senang berkenalan dengan Anda, Nona Jasmine. Saya akan berusaha dengan keras membuat Anda bercahaya dihari H nanti." Senyumnya agak tersendat setelah mengamati Jasmine dari ujung kepala sampai kaki. Sungguh Jasmine bukanlah wanita yang ahli merawat diri, banyak yang harus dibenahi dari penampilannya. Bagaimana bisa Leonardo memilihnya sebagai istri?
"Eee ... hai," sapa Jasmine.
Wajah Nyonya Oh terlihat lebih muda dibadingkan usia aslinya yang hampir mendekati kepala empat. Tubuhnya langsing dengan pinggang kecil. Kulit putih mulus dan terawat. Memang penampilannya terlihat berjalan seiring dengan bidang pekerjaan yang ia geluti.
"Terakhir, Relia. Dia adalah penanggung jawab untuk busana dan assisten pribadi Anda, Nona. Berhubung Anda belum terjun ke perusahaan Wijaya jadi Anda tidak membutuhkan sekretaris." Kesya menyodorkan seorang wanita berusia sekitar 20 tahunan, sepantaran dengan usia Jasmine. Wajahnya juga cantik, dengan pipi sedikit tembem dan rambut curly membuat penampilannya sangat imut seperti boneka. Caranya berbusana sungguh elegan, tidak salah Kesya memintanya untuk memperbaiki selera fashion Jasmine.
"Nama saya Relia, Anda bisa memanggil saya Lia, Nona Jasmine. Dan senang berkenalan dengan Anda. Saya akan berusaha memenuhi segala permintaan Anda, Nona." Relia tersenyum.
"Baik, sekian perkenalan. Dan ada beberapa orang pengawal pria yang akan mendampingi Anda kemana pun Anda pergi, Nona Jasmine. Selama di dalam rumah mereka akan berjaga di luar. Jadi biasakan diri Anda dengan aturan dan kegitan keluarga Wijaya." Kesya menutup perkenalan pagi ini dengan senyuman ringan. Dan Jasmine menjawabnya dengan seuntai senyum sumbang.
"Permisi, saya harus kembali ke kediaman Tuan Leonardo." Kesya pamit undur diri, Jasmine dan keluarganya mengangguk. Tapi Laras menahan tubuh Jasmine.
"No ... No ... No!! Seorang Nyonya tidak mengangguk pada bawahannya."
"Hah??" Jasmine terperangah.
"Pembelajaran kita dimulai dari sekarang, Nona Jasmine!! Saya akan secepat mungkin mengubah Anda menjadi wanita yang layak disebut 'Nyonya Wijaya.'" Senyumannya membuat Jasmine merinding.
"Sebelum itu, saya harus mengecek kulit Anda, Nona." Nyonyah Oh mengeluarkan satu koper besi berisi alat pengetes kesehatan kulit.
"Saya akan mengukur tubuh Anda, agar baju-baju baru bisa segera dikirim." Relia bertepuk tangan ceria. Ia juga bergegas mengeluarkan perlengkapannya, tak sabar mendandani Jasmine dengan pakaian-pakaian design rancangannya.
Jasmine saling tatap dengan Ameera dan juga ibunya. Belum juga menyandang status Nyonya Wijaya, kenapa hidupnya sudah terrasa serumit ini yah? Bagaimana nanti kalau dia telah resmi menjadi istri seorang Leonardo Wijaya?? Jangan-jangan kentut saja diatur?!
TIDAKKK!!! pekik Jasmine dalam hatinya saat tiga orang wanita itu mengerumuni tubuh indahnya bak serigala kelaparan.
oooooOooooo
Perjuangan menjadi istri dimulai!!
Semangat Jasmine...
Othor lagi males kasih konflik, jadi yang ringan-ringan dulu ya gaes. Biar nggak sepaneng 😝🙈😝🙈
Vote gaes ku
Biar kalian bisa dpt tiket baca gretong 🥰😘