Satu pekan kemudian …
Lina akan mendapatkan kembali istananya yang dimonopoli oleh Eric selama satu minggu. Istana yang biasanya bobrok dan kacau itu kini berubah menjadi …
BRAK!!
Pintu terbuka keras oleh Lina.
"Yes!! Akhirnya aku kembali!! Akh—" Lina terasa silau saat melihat kamarnya yang bersinar begitu bersih. Damage luar biasa mengenai mata indahnya. Sungguh kamar itu begitu bersih, wangi, dan rapi. Berkilau kinclong sampai seakan bersinar-sinar di mata Lina. Apa Eric menggosok semua perkakasnya sampai tak ada setitik pun debu? Kenapa semengkilap ini?!
"Wow!!" gumamnya terngangga, Eric benar-benar pria yang cinta kebersihan, calon suami idaman. Ugh!! Mikir apaan sih??! Baru juga bocah netes kemarin sore. Mikirnya kejauhan atuh Eneng!
Damage hebat tak berhenti di situ saja saat tiba-tiba Eric keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk terbelit di pinggangnya. Rambutnya masih basah, menetes pelan, celah-celah ototnya seakan menjadi sungai bagi titik air yang meluruh.