Ameera tertidur di camp PBB. Malam ini ia menatap langit-langit gelap dari tenda hijau tua. Tak tahu kapan perang akan pecah dan kapan korban jiwa akan berdatangan, maka dari itu ia tidak tega memejamkan matanya.
Namun ada hal lain yang jauh lebih mengganggu pikirannya selain korban-korban perang itu. Yaitu ucapan wanita malang yang kehilangan anak gadisnya. Wanita itu bilang, ada beberapa tentara pemberontak mengambil anak-anak gadis di desa mereka untuk dijadikan budak seks. Perdagangan manusia. Tak hanya itu, di dalam truk juga ada beberapa orang pria dengan tangan terikat dan kepala tertutup kain hitam.