Tentu saja berita kecelakaan yang menimpa suaminya membuat Hilda syok. Wajahnya memucat dan linglung sekejap kemudian wanita paruh baya itu pingsan. Victor cepat-cepat menahan tubuh kurusnya agar tidak terjatuh membentur lantai.
"Mama!!" seru Victor panik.
"Mama!!" Ameera pun tak kalah panik, ia mencoba membantu memberikan pertolongan pertama, sebagai mahasiswa kedokteran ia cukup mengerti cara menangani orang pingsan.
"Bawa Mama ke kamar, Vic!!" Ameera meminta Victor membopong tubuh lemas Hilda ke kamar.
"Bagaimana dengan Mama??" tanya Victor, Ameera masih memeriksa keadaannya.
"Naikkan kakinya Vic, ganjal dengan bantal!" Ameera melonggarkan pakaian Hilda agar ia bisa bernapas dengan mudah, sementara Victor menaikkan kakinya agar aliran darah cepat menuju ke otak.
"Ibu akan buatkan teh manis hangat!" Rosie melingsut ke luar kamar, mencoba mencari minuman manis agar energy Hilda kembali.
"Farel…! Farel!!" Hilda menggigau beberapa kali memanggil nama suaminya.