"Maksudnya lahir hari ini?"
"Yuk, Kita coba buat jalan lahir, lagian Mas mau pergi lima harian, biar gak kangen, kasih dong Mas bekal. Ngerti, kan maksud Mas?" jawab Royan yang membuat aku melotot!
Royan terus mendekat ke Inez, dan Inez berjalan mundur ....
"Sepertinya memang benar ada tikus, tapi tak apalah, besok-besok Mas sempatkan menata tempat ini." Mungkin suara gerakan yang aku timbulkan. Fiuuuuhh ... Tikus, iya tikus kepala hitam.
"Mas, jangan bercanda! Kamu apa-apaan sih, Mas?! Aku lagi bengah! Perut sudah segini gedhenya!"
"Nah, itu deh Sayang, aku serius! Beneran menurut dunia kedokteran itu, kalau lagi hamil gedhe-gedhenya, bagus lho berhubungan gitu, Sayang. Sambil membuka jalan lahir. Kamu masak gak tahu? Kan setiap periksa ada senam dan pengetahuan tentang kehamilan dong?"
"Ya ampun, Mas kamu tega mau gituin aku? Perempuan hamil itu sudah makin lemah Mas, gak usah aneh-aneh!" Kulihat Royan semakin memojokkan Inez.