Perbincangan kami harus berakhir dikarenakan bel masuk kerja telah berbunyi, aku segera berpamitan kepada mereka berdua untuk meninggalkan ruangan ini dan menuju ruanganku sendiri. Aku jujur saja.dan tidak aku pungkiri bahwa aku merasa sangat senang dengan perhatian Inez. Ya aku tidak condong pada perhatian Liza. Rasanya teramat sulit untuk membiaskan pandanganku dari Inez itu. Dia sangat syok mendengar nama Ayu. Aku tiba-tiba cekikikan sendiri.
Nez ... Kamu sudah ada suami masih bisanya cemburu kepadaku. Humm ... Membuat aku senang saja, walaupun ini mungkin hal yang tidak etis, tapi apa boleh buat. Siapa yang bisa mengendalikan perasaan. Tiba-tiba feeling ini nyata. Dan aku bisa menangkap kamu masih cemburu terhadap Ayu itu. Aku jadi tak sabar ingin cepat-cepat pulang dan apakah gerangan yang akan mereka berdua tunjukkan sikapnya kepada aku dan Ayu nanti disana.