Sebelum jam makan siang dan waktu istirahat datang, ternyata sudah ada dia yang menjemputku. Lhah? Aku kan bawa motor sendiri? Kenapa mesti repot-repot dijemput Mas Royan? Katanya besok mau ke luar kota. Lalu besok aku berangkat pakai apa kalau motor ditinggal disini? Aneh-aneh saja tuh orang. Pak satpam memanggilku karena katanya suamiku telah menjemput aku, akhirnya ya aku berpamitan kepada Liza untuk pulang duluan. Memang aku sudah ijin kepada Bu Retno tadi jika mau pulang duluan, sudah dapat ijin juga, tapi ya gak seterburu-buru itu juga kali Mas? Pakai dijemput segala.
"Hai Sayang, aku gak sabar nungguin kamu pulang, jadi aku jemput saja," sapanya sambil meraih tanganku.
"Aku juga mau pulang nih, Mas. Ngapain harus jemput-jemput segala, terus besok aku berangkatnya bagaimana? Motor kan sekarang taruh sini Mas?" tanyaku sedikit gak habis pikir sih.