Baru ini kali pertama dia meminta aku dengan setengah memaksa untuk memakai pakaian seperti ini dengannya.
Aku keluar dengan kepala menunduk. Bagaimanapun aku malu. Meskipun aku sering memakai rok diatas lutut, tapi tidak setinggi ini.
"Berbaringlah Sayang, Mas ingin bersamamu dalam pelukan. Mas sangat menyayangi dirimu. Jangan tolak Mas ya? Hanya pelukan hangat saja. Percayalah," ucapnya meyakinkan aku.
Entah kenapa aku takut dan hampir tak bisa mengontrol nafasku. Dia terlalu vulgar kepadaku kali ini, dia tidak memakai baju dan hanya celana minim saja, tapi aku memang istrinya. Aku bingung harus menolaknya bagaimana. Menerimanya juga sangat berat. Aku bagaikan menerima aku tak mau, dan menolak aku pun segan. Aku serba salah dalam posisi ini. Aku galau dan perasaanku rancu. Aku diam saja dan menyandarkan tubuhku di tembok kamar saking bingungnya harus apa?