"Nanti pasti akan ada yang datang kepadamu dengan ketulusan. Yang penting sekarang cintai dirimu sendiri dan bahagiakan dirimu dulu, baru membahagiakan orang lain, cowok yang kelak datang itu." Apa iya yang aku katakan ini? Yang dijauhkan adalah yang tidak baik? Bahagiakan diri sendiri dulu? Sok bijak kamu, Nez. kamu saja belum bisa membahagiakan diri sendiri lebih dulu. Hufffttt.. Nasehat yang kosong. Sok dewasa. Padahal piyik.
Aku ya tetap berusaha dewasa dalam memberikan dia masukan, padahal aku sendiri sih masih butuh masukan juga, soal ketenangan batin dan masih penyembuhan diri ini.
"Saya, pernah melihat Bu Inez saat saya bersih-bersih pas saja kamar Bu Inez lagi terbuka, Bu Inez sedang terkilir itu, yang sedang dipijat kakinya oleh Pak Royan. Kalau orang tuaku gak seromantis itu, haha. Ibuku terkilir hanya diberi balsam saja.dan tetap pijat sendiri oleh Ibuku itu." Dia tertawa menceritakan itu kepadaku.