"Assalamu'alaikum ... Istrikuuuu, Sayangkuuuuu ... Aku tahu kamu didalam, semua kamar tidak terkunci hanya kamar ini yang terkunci. Buka, Sayang ... Aku hitung nih." Degh degh suara degup jantungku. Dia tahu aku dikamar ini. Baiknya aku diam saja karena aku gak tahu apa yang harus aku lakukan.
"Ceklek Ceklek!!" Astaga!!! Suara kunci pintu? Bodohnya aku!!! Ini kan rumah dia, jadi pasti dia punya semua duplikatnya. Mati aku ya Tuhaaan. Apa yang dia mau dari aku. Awas saja kalau sampai mau perkosa aku. Aku hajar dia. Aku mengambil barang apa saja yang bisa aku bawa untuk mempertahankan diri jika dia kurang ajar kepadaku.
"Ciluk baaaa, hai Sayang. Kamu kalah. Aku menemukanmu," ujarnya sambil tersenyum kepadaku dan masih memakai Bathdrobe-nya itu. Dia??? Masih memakai handuk itu saja??
"PERGI!!! PERGI JANGAN MENDEKAT!!!" Aku melempari apa saja yang aku lihat ada. Bantal, guling, buku, peralatan yang lain juga sambil berteriak tak terkendali. Aku juga menangis ketakutan.