Kenapa bukan kebahagiaan yang bisa menular. Agar kami semua saling bahagia. Mana Ada? Aku dan lamunanku tiba-tiba terhenti. Karena ... Karena dia mulai memejamkan matanya. Tidak! Aku ingin melepaskannya, aku harus mencomblangkan dia dengan Liza tapi ....
Arman, dia tanpa berpikir panjang mencium aku dengan lembut sambil meneteskan air mata. Aku tak mampu menolaknya karena aku juga tak mungkin membohongi nuraniku. Kami sejenak melepas penat dan saling merengkuh rasa rindu yang sempat luruh bagai dedaunan yang meranggas. Ciuman yang hangat di pagi hari menenangkan jiwa ini yang sempat terpuruk karena keadaan. Dia mengulum lembut bibirku ini. Memainkan lidahnya dan mengeratkan pelukannya di pinggangku. Aku membalasnya dengan kelembutan juga. Karena aku sebenarnya juga menginginkannya.
*****