Dia sangat percaya diri mengambil keputusan akan diriku ini? Tanpa meminta persetujuanku atau jawaban apa dariku? Aku mau atau tidak diajaknya?
"Jangan sedih, Sayang. Ayok dari kemarin aku sudah nurutin kamu. Sekarang turutin Mas, ya? Jangan menolak lagi. Tidak usah ganti, pakai itu saja," lanjutnya.
"Aku mau ambil tas dan ponsel Mas," jawabku masih serak.
"Baiklah, jangan lama-lama ya?" Aku berlalu pergi dan menuju kamarku.
"Nez, Ayah mau kamu tetap harus jauhi dia. Bagaimanapun kamu sudah akan menikah dengan lelaki lain. Ayah tidak mau dengar hal yang membuat Ayah marah lagi," ucap Ayah dan aku mendengar saja tanpa menjawab dan bersuara apa-apa,
"Sayang. Ayah bicara sama kamu. Tolong dijawab dulu," ucap Mas Royan.
"Iya Ayah." Aku berucap lesu dan melanjutkan tujuanku itu.