[Aku juga merasa demikian Sayang, oke lah sampai ketemu nanti ya Sayang? Mau dibawain apa dari Malang?] tanyanya.
[Mau dibawakan hatimu. Wkwkwk.
sudah ya. I Miss u] chatku mengakhiri obrolan panjang sebelum aku pulang dari kantor ini. Dia memaksa untuk datang ke Surabaya dan katanya sudah rindu kepadaku, ya sudah, aku tetap menunggunya. Aku juga senang bertemu dengannya. Kalau aku memang selalu rindu kepadanya. Apalagi sejak dia tugas di Malang.
Aku baru datang kerja dan aku cek ponselku ada panggilan tak terjawab dari Mas Royan. Ya ... Aku kan naik motor di jalan. Mana bisa mengangkat telfon. Lagian ngapain telfon sih, chat saja kan bisa? Nanti aku balas kalau sudah buka ponsel?
[Kamu telfon aku Mas? Sorry aku di jalan] chatku menanggapi panggilan dia tadi.
[Aku sudah ditelfonin sama Tante Brenda, mau berangkat ke rumahmu. Kalau sudah sampai rumah, kamu Share Lok ya, aku sebentar lagi selesai kerja. Juga langsung meluncur ke rumah, Sayang] balasnya.
