"Aku mau memanggilnya kesini Mas, Dia sudah sangat lama tidak pernah bertemu Ibuku," pintaku yang harusnya aku bisa sih main telfon saja menyuruhnya kesini, tapi ... Aku berusaha menghargai Mas Royan di depan Ibuku ini. Aku tidak ingin Ibuku dinilai tak bisa mengajari atau mendidik anaknya sehingga berperilaku semena-mena terhadapnya. Apalagi semua biaya perawatanku ini semua ditanggung dia dan perawatanku ini adalah kelas yang terbaik. Dia tersenyum dan mengangguk saja, aku pun dengan segera meraih ponselku dan segera aku tekan nomornya. Tersambung, ya dia langsung mengangkatnya.
"Hallo, Arman. Kemarilah, hanya ada Ibuku yang datang kemari, apa kamu tak kangen kepadanya? Hampir setengah tahun kalian tidak pernah bertemu," ucapku melalui ponselku.
Aku pikir dia pasti langsung berjalan kesini dan pasti akan menyapa Ibuku.