Virna seakan tidak mendengar pertanyaan Mas Royan. Dia masih tetap memeluknya dengan erat dan tidak melepaskannya.
"Virna, maafkan aku. Aku bukan lelaki seperti itu? Dan kamu tahu sendiri aku mempunyai tunangan, aku tidak mungkin main perempuan dibelakang dia" jawabnya tegas sambil menarik tubuhnya. Seketika membuat aku yang menyaksikannya ini berpandangan dengan Liza.
"Dia kan tidak tahu apa yang kamu lakukan? Kenapa harus sesetia itu? Lagian kamu kan tidak tahu juga apa saja yang cewekmu lakukan diluaran sana kan? Apa dia sama membalas kesetiaanmu?" Mas Royan menjauh dan mundur dari posisinya tadi.
"Aku sudah dari pertama ketemu kamu, sudah merasakan berdebar-debar, aku menyukaimu Diego." rayu Virna.
Aku dan Liza bagaikan menonton drama dan film televisi, namun dengan pemeran orang-orang yang kami kenal. Kami bisa dengan jelas mendengar suara percakapan mereka karena CCTV kami ini dilengkapi dengan perangkat audio.