Aku dan Arman sudah sampai di rumah Liza, karena memang ada yang akan kami bicarakan bersama, tentang Virna dan rencananya lalu tentang Ayu menurut pandangan dia. Ke rumah Liza memakai motor Arman, karena magkrak juga di kontrakam gak pernah kepakai. Si Empunya masih jadwal Malang, maka sekali-kali memanasi motornya dan dipakai lagi. Sedangkan motorku, aku taruh di kontrakan dia karena nanti juga aku ambil lagi kalau sudah pulang.
"Hai Nez, Arman ... Yuuk masuk, gimana sudah sarapan belum? Kalau belum sarapan, ayok makan dulu." Liza menyambut kami dengan ramah.
"Sudah tadi kok, mau langsung ngobrol saja, sudah gak sabar ingin tahu ceritanya bagaimana?" tanyaku saat disambut Liza di depan pintu.