Hari kedua kerja menangani surat-surat lamaran. Aku ditemui dan dicari lagi oleh Bu Retno untuk meninjau surat-surat lamaran yang kemarin sudah aku sisihkan dan aku pilih mana yang sesuai kualifikasi dan mana yang tidak memenuhi syarat.
"Nez, aku sudah cek ulang semua surat lamaran itu, kamu ada kekeliruan satu ya? Apa karena kamu melamun? Ini surat lamaran atas nama Nila Widhiya Sari kan bagus ini? Dia domisili Malang, dan sudah tahap penilaian skripsi. Bisa nih nanti untuk jangka panjangnya. Kalau dia sudah benar-benar lulus kuliah, kalau anaknya bagus bisa gabung dengan perusahaan kita," celetuk Bu Retno kepadaku.
"DEGH!!!" Mati aku, ternyata ketahuan kalau aku menyelipkan satu surat lamaran itu di tumpukan yang gak sesuai syarat. Malah Bu Retno kayak suka sama surat lamaran dia, bener kan? Mau di taruh Malang. Aku pura-pura saja tidak tahu, meskipun aku sebenarnya kecewa.