Chereads / HANYA AKU UNTUK DIA / Chapter 106 - 106 Pamit

Chapter 106 - 106 Pamit

Tuh benar, kan? Dia yang beriringan berjalan di sampingku tiba-tiba menarik kepalaku dari belakang dengan sikunya, kepalaku terjepit di dalam lekukan sikunya itu lalu mencium kepalaku.

"Jangan kelewat berlebihan, hanya mencium keningmu saja. Sebagai tanda sayang, itu kan hal yang biasa" jawabnya menganggap enteng dan biasa itu. Enak saja! Dia bilang biasa? Lama-lama akan meminta lebih dia!

****

Sesampai di kantor, aku lihat masih tertutup. Mungkin Arman tidur lagi atau memang masih terlalu pagi untuk membuka kantor.

"Sayang, nanti sore aku mau ajak kamu ke BSD, bagus banget lho tempatnya, masak kamu kerja saja terus gak ingin jalan-jalan?" tawarnya.

"Aku hanya ingin cepat pulang nanti," jawabku.

"Oke lah, kalau begitu aku mau cari oleh-oleh sekarang saja, agar pulang nanti gak mampir-mampir lagi,"

"Ya, begitu lebih baik,"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS