Dia tiba-tiba saja, tak tahu bagaimana ceritanya sudah berhasil menindih tubuhku ini. Kedua tangannya mencengkram kedua tanganku juga. Aku tak kuasa dan menangis sejadinya! Dia terlalu kekar untuk tubuhku yang tidak besar ini.
"Mas ... Tolong Maafkan aku, Mas! Jangan apa-apain aku!" Aku makin keras dalam tangisan.
Aku semakin berusaha lebih kuat lagi melepaskan diri dari buruannya. Aku berusaha mendorong sekuat tenaga tubuhnya tapi aku tetap tak kuasa.
Aku sudah tak sanggup menatap wajahnya atau matanya. Aku hanya berteriak menangis dengan kencang. Mungkin benar dia sudah kesetanan, aku sekarang berharap ada orang yang datang untuk menolong dan menghentikan niat jeleknya kepadaku Bagaimana ini? Bagaimana kalau pertahananku runtuh olehnya sekarang! Aku belum menjadi istrinya. Ini sungguh kejahatan yang sangat kejam.
"Aaaaaargh!! tidaaaaaak!! Hentikan Mas!" Aku berusaha menggerak-herakkan tubuhku untuk keluar dari tindihannya itu.