Aku merasa sangat mengantuk meskipun telah mandi dan merasa sudah segar. Karena dia membaringkan aku di ranjang empuk dan enak, serta di dekapnya hingga terasa nyaman membuatku enggan bangkit, aku memilih memejamkan mataku untuk tidur sejenak. Aku memilih alarm saja ponselku satu jam kemudian. Agar nanti bisa siap-siap bekerja bersamanya. Arman rupanya mendengar aku yang sedang menguap.
"Boboklah dulu sebentar sayang, maaf kamu istirahat terlalu malam gara-gara kedatanganku. Dan harus bangun terlalu pagi karena aku mengajakmu mandi bersamaku, nanti aku bangunin," bisiknya lembut membuat aku serasa makin di nina bobokkan oleh keberadaannya. Karena kelembutan belaiannya juga aku tak menunggu waktu lama tertidur juga dalam dekapannya. Aku masih membelakangi dia.