[Laura?! Beres?!]
[Kamu mikir Laura terus? Aku tahu kamu cemburu banget sama dia. Hahaa, tenang saja. Sedikit lagi beres. Setelah itu aku bakal jadi milikmu seutuhnya]
[Hoek!!!] balasku ingin muntah.
[Jangan gitu dong Sayang, gini-gini calonmu ini banyak jadi rebutan gadis-gadis maupun janda. Yang bangga dikit lah punya aku]
[Cuih!]
[Humm ... Ya sudah deh. Sampai ketemu nanti sore ya? I Miss U]
Aku mengakhiri chatnya dengan tanpa membalas apapun. Aku muak dan benci, masih terngiang-ngiang wajah beringasnya yang hendak memaksaku di kamar tadi pagi.
Aku skip saja kisahku yang masih cukup membosankan hari ini? Iya kan? Karena sore tadi Arman datang ke kantor sudah mendekati petang, jadi tak ada ngobrol tak ada berbagi? Gak lama kemudian Mas Royan sudah datang memjemputku. Tuh kan? Gak asyik kan ceritaku itu? Lalu kisah di dalam mobil bersama dia? Kalian sudah tahu lah bagaimana situasinya, masih sama seperti yang lalu-lalu.