Sungguh aku menutup telingaku! Aku sama sekali tidak menyaksikan mereka, aku sudah berbalik arah membelakangi mereka dan menghadap tembok! Aku tidak sebejat itu, ambil kesempatan dalam kesempitan. Aku tahu diri dan aku tahu bagaimana memposisikan diriku. Aku hanya menghargai dia, kasihan dia. Karena itu aku akan tetap menjaga kehormatan dia sebisaku. Aku juga berjanji akan merahasiakan tentang hal ini walaupun tidak diminta.
"Sudah, jangan nangis, Sayang. Kamu luar biasa. Mas sangat puas dan senang, unik, seru dan menantang banget main sama kamu yang gendut banget gini, jadi ada lucu, asyik gimana. Maafin, Mas ya? Aku gak bisa menahannya. Apalagi bayangin nanti bakal nganggur selama hampir dua bulan nunggu kamu pulih, jadi jangan marah sama Mas, nanti Mas belikan hadiah dari luar kota yang pasti kamu suka! Eeemmmuch!" Kayaknya mereka sudah selesai.