Setelah kami menyampaikan pengertian untuk satu sama lain, maka aku pikir sudah tidak dibutuhkan waktu lagi untuk berlama-lama disini. Aku juga tidak ingin membahas tentang apapun kepada dia tentang hal lain, karena aku juga harus membatasi diri dan jaga jarak dengan dia. Karena sudah tidak ada yang ingin dibahas lagi, maka aku berinisiatif mengatakan kepada Inez untuk berpamitan terlebih dahulu. Mengingat aku harus ke Jogja yang sudah dari pagi tertunda terus itu.
"Nez, aku mau balik dulu, mau persiapan ke Jogja, dari pagi belum jadi-jadi terus," ucapku.
"Arman, apa hanya itu yang ingin kamu ucapkan? Aku masih mempunyai beberapa pertanyaan untukmu," celetuk Inez.
"Sampaikan saja sekarang, Nez. Kita juga tidak bisa disini lama-lama." Aku sudah terlanjur berdiri.
"Kamu, bagaimana kabarmu? Maksudku hatimu? Sudahkan kamu mengisinya dengan seseorang?" tanyanya tentu terdengar aneh.