Aku masih terus memikirkan tiada henti. Rasa hatiku benar-benar bersalah dan aku yakin bahwa ini pasti Royan yang melakukan semua ini, dia punya segalanya. Orang tuanya kaya raya dan pasti relasi juga sangat luas. Keluarganya juga keluarga yang sukses semua. Bahkan saat terjadi awal musibah menimpaku itu, Inez menyerahkan kartu ATM kepadaku untuk digunakan sebagai keperluanku, sedangkan aku sendiri belum pernah melihat atau mengecek saldo di dalamnya itu berapa?
Bisa jadi karena aku mengembalikan ATMnya itu, membuat mereka pada akhirnya memutar kembali dan mengembalikannya kepadaku dalam bentuk kesempatan dan bonus serta kabar gembira kepada Perusahaanku yang membawa dan mengangkat nama baikku, tapi aku tidak akan enak jika menghubungi Inez, dan to the point menanyakannya. Iya kalau memang mereka. Kalau bukan, aku juga yang merasa tidak enak lah, kalau menelpon Royan juga aku takut merasa dinilai ke-PD-an.
