Kemarin sudah Inez dan Ardy yang datang ke rumah. Semoga kali ini bukan Liza atau Royan yang datang ke sini.
"Tulililililulululili ... Lililuuut," ponselku berdering.
Wah ternyata Liza yang menelponku, aku belum bisa mengangkatnya karena pasti hal yang sama dengan Inez kemarin yang akan ia sampaikan. Aku cek pesan saja dan ternyata Liza sebelumnya memang sudah mengirim pesan kepadaku.
[Arman, kamu sengaja meninggalkan Surabaya dengan diam-diam? Aku tebak Inez pasti sudah dari sana ya? Hehehe, emang yang namanya istri orang selalu di depan ya? Aku pikir dan aku mulai takut dia tidak sungguh-sungguh dan benar-benar melepaskanmu untuk aku. Dia masih terus berusaha menarik secara bahasa tubuh, itu sudah bisa dinilai. Sebenarnya aku juga ingin ke Jogja tapi aku kasihan kamu, akan semakin terbebani setelah terdesak oleh kedatangan Inez nanti tambah bingung dengan kedatanganku. Jadi aku lewat chat saja]
Chat panjang Liza yang aku buka di ponselku.