Inez meraih tanganku saat adikku, Icha sedang di dapur membuatkan minuman. Inez masih menangis dan mengucapkan sesuatu.
"Aku takkan bisa menjalani hariku tanpa melihat bayangmu, Arman. Aku tak pernah bisa bohongi perasaanku. Aku dengan Mas Royan hanya ada kepatuhan dan kewajiban saja. Masalah hati aku masih berusaha untuk meletakkan dia di hatiku, masih berusaha. hanya saja, apa aku mampu tanpa ada kamu disana, sedangkan semua yang menimpamu mengharuskan kamu disini bersama adikmu." Inez menangisi aku lagi, Ardy hanya mematung dan menjadi saksi semua ini.