Bagai menggenggam bara api, perasaan hati dan jiwaku. Kami masih dalam kelukaan dan dalam tangisan kepiluan, Royan merengkuh aku dengan erat sambil menepuk-nepuk punggungku, aku tahu dia mensupport aku. Begitu juga Inez terhadap Icha, mereka saling mendekap dan masih berurai air mata. Entah apatah yang akan aku dan Icha lakukan setelah ini? Jalan seperti apa yang akan kami pilih bila pincang berjalan menyusuri kehidupan tanpa adanya ayah dan ibu di sisi. Mau seperti apa hidup ini.