Aku hanya menggelitik lubang merekahnya serta aku mainkan dengan jariku, aku masuki dengan lembut secara bertahap, dari satu jari dan aku mainkan, sampai dua lalu tiga jari dan aku putar-putar semakin lama semakin kupercepat gerakannya bersamaan dengan kuatnya remasan dia di batang keperkasaanku. Yang harusnya aku masukkan ke tempatnya itu. Hanya saja aku masih memiliki kesadaran. Aku hanya lelaki simpanannya saat ini. Dan berhubungan dengannya secara diam-diam dan tak bisa orang lain tahu.
"Ehmmm ... Sssshhhh!" Desahan yang ia tahan. Semakin lama desahan pelannya sedikit menguat, dia menikmati permainan jariku, hanya ini yang bisa aku berikan dan hanya ini juga yang bisa aku terima, andai diminta yang lebih pun aku takkan bisa dan tak mau, aku tidak mungkin menggagahinya walau dalam kondisi sedang birahi. Aku tidak segila itu, meskipun kegilaan ini sudah tahap tidak wajar.