Aku melirik ke arah sampingku nampak Benny dan adiknya tengah tertidur pulas. Padahal sempat kami mengobrol bersama, namun lama kelamaan surut dan mereka terlelap tidur.
Akhirnya tinggal aku sendiri yang masih dalam keadaan sadar. Satu jam ... Dua jam telah berlalu sudah, namun mataku tetap dalam keadaan dan kondisi yang sama, masih bersinar terang selayaknya lampu pijar. Aku pikir aku ingin bangun saja lalu aku ingin keluar rumah ini untuk menikmati harumnya malam dan indahnya gemerlap bebintangan di angkasa. Aku langkahkan kakiku pelan-pelan agar jangan sampai ada yang terbangun dan terkaget dengan gerakanku. Aku sedang menuju pintu dan membukanya juga dengan hati-hati. Aku keluar lalu duduk-duduk di teras rumah Benny. Dingin juga angin malam ini menyapu tubuhku.