Dika adiknya Benny segera bergegas pergi berpamitan untuk menjemput ibunya di pasar, setelah menyuguhkan kami beberapa minuman untuk kami. Sambil menunggu kedatangannya kembali, kami mengobrol bahasan tentang Benny dengan suara yang perlahan karena ada Ayah Benny yang sakit itu sedang beristirahat.
"Di rumahmu ini, aku dan Liza akan selalu memanggilmu Devan, ya. Bebh? Kami mengikuti adikmu agar orang tuamu merasa senang dan tidak mencurigaimu. Kamu jangan marah ya?" Aku meminta izin dulu kepada Benny sebelum kaget nantinya, bila mendengar panggilan kami. Benny malah tersenyum senang dan berterima kasih kepada kami berdua.