Memang sekali waktu ada penyesalan diri yang Benny rasakan, namanya juga anak. Pasti ada rasa rindu kepada Ibunya, orang tua atau adiknya. Hanya saja Benny harus menelan pil pahit karena Benny mempertahankan egonya sehingga sekian lamanya tidak Sudi menghubungi bahkan menengok atau pulang dan mengintip sejenak saja ke rumah dan kampung halamannya ia tak Sudi. Jadilah Benny yang melewati jam demi jamnya, hari demi harinya, Minggu berganti Minggu dan bulan berganti bulan tak terasa tahun kian berganti tahun. Keangkuhan dan keegoannya itu tidak bisa ia singsingkan.