Karena berulang kali aku minta Fiya untuk menemaniku tidur di kamar seluas ini, tapi dia tidak mau, dia tetap meminta izin untuk meninggalkan kamarku lalu hendak istirahat di kamar dia sendiri. Dia berpesan kalau membutuhkan sesuatu agar menelfon dirinya saja. Nanti Fiya akan naik lagi keatas. Aku ya mana tega lihat dia lebih muda dari aku ditambah lagi hamil. Masak aku suruh naik turun sesukaku? Kan mana mungkin.
Aku akhirnya selesai memakan beberapa menu yang dibawakan Fiya tadi, dan aku bergegas untuk segera berbaring santai dan bermalas-malasan. Setelah aku pastikan Fiya telah menutup dan mengunci semua pintu luar yang ada. Aku?! Sudah tidak ingin turun lagi.