Setelah perjalanan yang melelahkan dari kampung Fiya menuju Surabaya terlaksana juga, aku akui dia cukup hebat, jarak sejauh ini jarang sekali dia berhenti untuk beristirahat, dan tanpa mengeluh. Aku akui mungkin aku yang jahat. Aku kurang peduli dengannya, bahkan aku tidak menawarinya snack atau cemilan untuk menahannya dari keletihan atau mengantuknya. Hanya demi sebuah kata 'Jaga Image' Aku tidak mau dinilai luluh dan dikira sudah menyukai dia. Karena itu aku masih terus jual mahal dengannya.
Setelah sampai di rumah, aku meminta Fiya untuk beristirahat total karena pasti dia sangat kelelahan. Aku sendiri dengan Mas Royan juga memilih langsung beristirahat pula, kami mengganti baju masing-masing, seperti biasa, aku masuk ke kamar mandi, dan dia main ganti saja di kamar. Karena itu aku memilih segera masuk ke kamar mandi saja. Karena dia memang selalu sengaja vulgar-vulgaran begitulah. Dasar emang kurang kasih sayang. Begitulah caranya caper.