"Mas tidak mengharapkan apa-apa darimu, Mas hanya cinta saja sama kamu, jadi Mas malah ingin bisa semaksimal mungkin memberi banyak hal dan kasih sayang kepada orang yang Mas cinta. Mas merasa tidak sia-sia menjalani denganmu. Semuanya adalah kebahagiaan tersendiri buat Mas, tantangan buat Mas, sampai sejauh mana dan seperti apa sih cara yang harus Mas cari sehingga bisa meluluhkan istriku sendiri." Dia meraih tanganku dan menciumnya. Aku jadi tersipu malu mendengar dia merayuku. Memang kami dari tadi berjalan beriringan, tapi kami jalan sendiri-sendiri sebelumnya. Sekarang dia menggandeng tanganku dengan erat.
"Hubungan kita yang aku harapkan adalah jangka panjang, hubungan semacam ini kelak akan menjadi hubungan yang luar biasa bagi kita. Mas tidak melihatnya sekarang, tapi melihat masa depan." Dia tersenyum memandang aku.