"Itulah the power of love, dia wanita yang sungguh hebat. Bersahabat dan sangat dekat dengan kita, namun dia tetap bisa menyembunyikan rasa sakit hatinya. Bahkan malah memperjuangkan cinta kami. Dia sungguh makhluk sempurna yang memiliki hati emas. Harusnya dia bisa mendapatkan kekasih yang melebihi kamu." Aku menunjuk Arman dan mengakui semua itu.
"Nah, itu dia. Aku sangat gak pantas buat dia, aku sudah sedemikian ... Ya ... you know lah, aku sama Inez gimana? Aku orang biasa sedangkan dia? Cantik, dewasa, pintar, sabar, setia, kaya, pokoknya kelebihannya luar biasa. Dia juga bisa menjaga dirinya." Arman menimpali juga.
"Apakah itu yang membuat aku tidak dipandang dia? Aku apalah. Lelaki miskin yang tidak punya kelebihan apa-apa, dia tidak pantas mendapatkan aku???" hela Ardy.