"Aku akan selalu mencintaimu dalam diam dan dalam doaku. Aku tidak ingin selain dirimu. Titik."
"Memang semuanya butuh waktu, Sayang. Gak harus hari ini juga kamu mencintai dia. Masih ada waktu dan prosesnya. Masak aku memaksa kamu sekarang pacaran sama dia?" ledekku sambil mengeluarkan senyuman dalam tangis.
"Tidak untuk hari ini, tidak juga untuk nanti. Walaupun kamu harus menikah dengan orang lain. Aku tidak akan berpaling dan aku hanya mau sendiri dulu, bukan mencari penggantimu. Ini adalah janjiku kepada diriku sendiri, ingat itu." Dia menatap aku dengan serius.