Ayah sekenanya saja berbicara. Ayah pernah muda gak sih? Masak gak tahu perasaan orang. Kasihan kan Arman di todong pertanyaan gitu. Mana mungkin dia punya pacar? Melirik cewek saja gak pernah. Dia masih seria sama putrimu Ayah. Sampai tidak memikirkan kebahagiaannya sama sekali. Dia melakukan semua hal untuk aku! Hanya untuk aku.
"Eh ... Arman. Sudah kok. Sudah punya pacar. Tapi baru pendalaman Ayah. Baru tahap saling mengenal sikap masing-masing." Arman melotot ke arahku sambil mengangkat alisnya.
"Iya, Liza! Ngapain jauh-jauh. Mereka masih PDKT Ayah. Ntar deh kita ajak kesini si Liza. Ajakin dia ya kalau kesini lagi, Arman. Hehehe," godaku.