Aku setengah kaget dan argumen Bu Retno ini adalah kalimat pertanyaan. Dan secepatnya butuh jawaban dari aku sepertinya karena lawan bicaranya adalah aku.
"Eh ... Ehm, belum tentu juga sih Bu, Inez belum bisa menilai. Aku dan dia bukan kenal tapi hanya menyapa saja saat di hotel itu, jadi Inez tidak tahu banyak tentang dia atau kinerjanya, Bu," jawabku sedikit terbata-bata.
"Tapi dia bilang temannya Arman? Arman ya yang lebih tahu banyak tentang dia?" pinta Liza.
"Teman saat dia masih SMP, Bu. Saya rasa kenal saat usia segitu tidak ada dampaknya dengan kualifikasi dia dalam melamar disini, Bu. Sebaiknya Ibu putuskan dari hasil penilaian Ibu saat dia interview saja. Ibu bandingkan dengan kualitas pelamar yang lain tadi. Saya percayakan kepada Ibu. Pasti Ibu akan memilih yang terbaik." Aku menundukkan kepalaku dan meminta ijin untuk pamit karena memang sesi interview sudah selesai.