"Iya, Ma?" jawabku sambil mengangkat ponsel Mas Royan itu.
"Hai, Sayang, kamu tega banget gak main kesini sama sekali. Kamu membiarkan Mama memendam rasa rindu kepadamu. Kalau jahat sama putranya Mama, jangan juga sama Mama dong," ucap Mamanya Mas Royan kepadaku sambil tertawa. Entah itu sindiran atau tuduhan. Mas Royan mungkin banyak bercerita kepada Mamanya. Aku jahat sama Putranya? Humm ... Sudah dewasa tukang ngadu.
"Iya Ma, Inez baru dari Malang selama empat hari, baru semalam balik dan belum sempat kemana-mana Ma," jawabku.